Videoyang saya amati adalah tari Gending Sriwijaya dari Sumatera Selatan formasi para penari membentuk garis lurus dan diagonal. 2. Bagaimana arah hadap gerak penari selama peragaan tari? Gambarlah pola lantai yang terlihat dari gambar dua tarian pada teks tersebut. Pada teks "Pola Lantai Gerak Tari' terdapat foto Tari Legong. Penari
Oleh Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Tarian Gending Sriwijaya biasanya ditarikan oleh sembilan penari perempuan sebagai simbolisasi dari sembilan sungai di Sumatera Selatan. Selain itu, ada dua orang laki-laki yang mengenakan busana lengkap dengan payung dan tombak, yang bertugas mengawal penari. Salah satu penari akan membawa tepak yang berisi sekapur sirih untuk memberikan penghormatan kepada tamu yang dianggap istimewa. Gerakan utama dalam Tari Gending Sriwijaya adalah membungkuk dan berlutut, dengan beberapa gerakan yang disertai senyum dan pergelangan tangan yang gerakan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada tamu yang datang. Selain itu, sabuk hias juga digunakan sebagai pelengkap dan penguat kostum penari. Baca juga Dek Sangke dan Cuk Mak Ilang, Lagu Daerah Sumatera Selatan Makna tari Gending Sriwijaya Beberapa makna gerakan tari Gending Sriwijaya, adalah Jentikan ibu jari dan jari tengah Penari akan menjentikkan ibu jari dan jari tengah mereka sesuai irama. Lantas, mereka akan melepas jentikkan tersebut. Adapun arti dari gerakan ini adalah kerja keras dan kedisiplinan yang tertanam dalam diri masyarakat Palembang. Gerakan sembah berdiri Makna dari gerakan ini adalah masyarakat Palembang merupakan masyarakat yang taat akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Ditambah, gerakan ini juga menggambarkan sikap toleransi yang dimiliki masyarakat Palembang terhadap sesamanya.
Tarianini hampir sama dengan jenis tari Gending Sriwijaya, perbedaannya hanya pada anggota penarinya. Jika tari tanggai dibawakan oleh 5 penari, sedangkan pada tari gending terdiri dari 9 orang. Properti yang Digunakan dalam Tari Tanggai. Dalam sebuah tarian membutuhkan beberapa properti yang mendukung, agar tarian tersebut terlihat lebih menarik.
Tari Gending Sriwijaya – Tampak menuju panggung sembilan perempuan dengan pakaian adat yang lengkap beserta macam-macam aksesori seperti dodot, paksangkong, tanggai, sampai selendang mantri. Di tengah juga di paling depan, seorang penari membawa kotak dengan nuansa kolosal, yang biasa disebut tepak, sedangkan di sekitarnya berkeliling suara gending yang mengiringi gerak gemulai mereka. Para penari tersebut akan menarikan tari Gending Sriwijaya. Tari Gending Sriwijaya adalah gerakan tari kolosal peninggalan dari kerajaan Sriwijaya. Dahulu, tarian ini hanya dipentaskan oleh orang-orang kalangan kerajaan untuk menyambut tamu-tamu kerajaan. Namun, kini, tarian Gending Sriwijaya sudah lebih luas dipergunakan, bahkan dipentaskan oleh masyarakat Palembang pada berbagai hajat, seperti pertemuan instansi-instansi pemerintahan, pernikahan, sampai berbagai perhelatan budaya. Selain itu, tari Gending Sriwijaya juga diiringi oleh musik, yang muncul sebagai perpaduan dari alat musik gamelan. Musik gending tersebut lengkap dengan vokal yang biasanya menggambarkan ungkapan syukur dan kegembiraan atas kesejahteraan. Sayangnya, belakangan ini, tari Gending Sriwijaya tak selalu menggunakan alunan musik gending secara langsung dan asli, tak jarang yang hanya menggunakan rekaman dari musik yang sudah ada. Pengertian Tari Gending SriwijayaMakna Tari Gending Sriwijaya1. Jentikan Ibu Jari dan Jari Tengah2. Gerakan Sembah Berdiri3. Sekapur SirihSejarah Tari Gending SriwijayaFungsi Tari Gending SriwijayaRagam Gerakan1. Gerakan Awal2. Gerakan Inti3. Gerakan AkhirPola Lantai Tari Gending SriwijayaProperti Tari Gending Sriwijaya1. Selendang Meranti2. Teratai3. Pending4. Kalung Kebo Munggah5. Tanggai6. Tepak7. Bunga Rampai8. Sanggul Malang9. Kelat Bahu10. Kelapo TandanJumlah Penari dalam Tari Gending SriwijayaMusik IringanBusana dan Tata RiasKeunikan Tari Gending SriwijayaCara Melestarikan Warisan Budaya TakbendaKesimpulanRekomendasi Buku & Artikel TerkaitBuku Terkait Tarian DaerahMateri Terkait Tarian Daerah Pengertian Tari Gending Sriwijaya Indonesia Kaya Tari Gending Sriwijaya secara umum ditarikan oleh 9 penari, dan mereka semua ialah perempuan. Jumlah penari dalam tarian ini sebagai representasi dari sembilan sungai yang ada di Sumatera Selatan. Terdapat juga dua orang laki-laki berbusana lengkap dengan payung dan tombak di tangan, yang mengawal penari Gending Sriwijaya. Satu di antara sembilan penari tersebut, seperti yang telah disinggung sebelumnya, membawa tepak yang berisi sekapur sirih yang nantinya bakal diberikan pada tamu yang dianggap spesial. Adapun, tepak ini merupakan bentuk penghormatan. Dominasi dari gerak tari Gending Sriwijaya ialah gerak membungkuk dan berlutut, serta sesekali melempar senyum sembari melentikkan jari-jari kuku. Makna gerakan tersebut ialah sebagai penghormatan kepada para tamu yang datang. Tari Gending Sriwijaya juga punya gerakan inti berupa gerak penari utama yang membawa tepak isi sekapur sirih untuk diberikan kepada tamu yang terhormat. Pembawa tepak ini tadinya hanyalah orang-orang yang diperkenankan bagi remaja putri dari keturunan raja. Tarian yang satu ini menjadi representasi dari nenek moyang Nusantara. Bangsa yang besar, bangsa yang menghormati dan menghargai persaudaraan antarsesama juga direpresentasikan melalui tarian ini. Selain itu, tari Gending Sriwijaya, juga menggambarkan kegembiraan para gadis, serta Kerajaan Sriwijaya sendiri sebagai tuan rumah yang ramah dan tulus terbuka menyambut tamu. Tari ini juga merupakan esensi sikap menghormati antar sesama manusia, dan bersyukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa. Awalnya, tari Gending Sriwijaya merupakan peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya ini hanyalah boleh ditampilkan oleh kalangan kerajaan. Namun, tarian itu sudah bisa dipentaskan oleh masyarakat umum di masa sekarang. Tari Gending Sriwijaya sendiri memiliki berbagai makna yang terkandung di dalamnya. Pada pertunjukan tari Gending Sriwijaya seringkali membawakan cerita tentang masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya dan pengaruh agama Buddha. Tarian yang satu ini juga punya makna terkait masyarakat Palembang yang punya sikap rendah hati, mandiri, tawakal, dan punya rasa gotong royong yang tinggi. Selain itu, mereka juga digambarkan suka menolong. Tak hanya pengertian tariannya secara umum, tari Gending Sriwijaya tentunya juga memiliki makna tersendiri untuk setiap gerakannya, seperti tarian tradisional lainnya. Berikut ini adalah makna beberapa di antaranya 1. Jentikan Ibu Jari dan Jari Tengah Penari akan menjentikkan ibu jari dan jari tengah mereka sesuai irama. Lantas, mereka akan melepas jentikkan tersebut. Adapun arti dari gerakan ini ialah kerja keras dan kedisiplinan yang tertanam dalam diri masyarakat Palembang. 2. Gerakan Sembah Berdiri Makna dari gerakan ini adalah masyarakat Palembang merupakan masyarakat yang taat akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Ditambah, gerakan ini juga menggambarkan sikap toleransi yang dimiliki masyarakat Palembang terhadap sesamanya. 3. Sekapur Sirih Daun sirih yang diberikan dalam tarian ini sendiri memiliki makna kerendahan hati, dilihat dan digambarkan dari cara berkembangnya tanaman tersebut. Batang sirih yang memiliki bentuk yang lurus pun punya makna sendiri, seperti budi pekerti dan loyalitas. Tari Gending Sriwijaya ini secara garis besar punya makna bahwa terdapat jiwa yang rendah hati, peduli, gotong royong, mandiri, serta tawakal yang terdapat pada masyarakat Palembang. Sejarah Tari Gending Sriwijaya Menurut sejarah, Kerajaan Sriwijaya dulunya mempunyai tarian yang ditunjukkan sebagai persembahan untuk dewa, sekaligus tarian penyambutan; tarian yang bersifat sakral. Tari Tanggai merupakan nama dari tarian tersebut. Sayangnya, tari ini mengalami modifikasi karena peraturan yang melarang wanita untuk menari di masa penjajahan Belanda. Sebab itulah, tarian Tanggai tersebut berubah dan ditampilkan oleh laki-laki. Tari Tanggai pun tak diperbolehkan sama sekali pada masa penjajahan Jepang. Dengan begitu, masyarakat Palembang jadi tidak punya tarian tradisional untuk menyambut tamu. Melihat perkara ini, pemerintah Jepang pun meminta masyarakat Palembang agar membuat sebuah tarian serta lagu pengiring yang menjadi tarian penyambutan. Kemudian, tari Gending Sriwijaya dibuat oleh Tina Haji Gong dan Sukainah A. Rozak pada tahun 1943. Bentuk tarian ini adalah kombinasi dari berbagai unsur tarian adat yang telah ada di Palembang. Unsur Buddhisme dan Batanghari Sembilan alias sembilan sungai di Sumatera Selatan juga diaplikasikan dalam tarian Gending Sriwijaya ini. Kita dapat melihat penggunaan unsur Batanghari Sembilan pada penari yang jumlahnya 9 orang. Dibantu Nungcik yang membuat syair, Dahlan Muhibat membuat lagu untuk musik tarian Gending Sriwijaya. Pada tahun 1944, pembuatan seluruh rangkaian tarian selesai dan akhirnya pertama kali ditampilkan di halaman Masjid Agung Palembang, dalam acara penyambutan pejabat ke Palembang. Fungsi Tari Gending Sriwijaya Terdapat berbagai fungsi yang perlu kita ketahui dari tari Gending Sriwijaya. Berikut ini tiga fungsi dari tarian tersebut Sebagai tari penyambutan tamu kehormatan. Sebagai hiburan bagi masyarakat. Sebagai pemeriah acara, seperti festival, acara pernikahan, dan lain sebagainya. Ragam Gerakan Majalah Teras Terdapat tiga tahap pembagian pada gerakan tari Gending Sriwijaya. Ketiganya adalah gerakan awal, gerakan inti, sampai gerakan akhir. Berikut kami paparkan penjelasan lebih dalam dari rangkaian gerakan ini 1. Gerakan Awal Sembah adalah permulaan gerakan yang lantas dilanjutkan dengan sembah berdiri. Kedua kaki penari berjinjit dan tangan penari menangkup. Setelahnya, posisi kepala dan badan pun menunduk. Kemudian, penari melakukan jalan keset. Kaki kanan penari pun bergeser ke arah kanan depan, sedangkan kaki kirinya berjinjit dengan tangan yang masih dalam posisi sembah. Usai jalan keset, penari menyilangkan tangan dan diayunkan, sehingga membentuk lingkaran sambil berdiri di bagian kiri dan kanan. 2. Gerakan Inti Dimulai dengan tutur sabda yang mengubah posisi tangan silang menjadi kembar, gerakan inti dilanjutkan dengan pandangan mata yang mengikuti pergerakan tangan. Selanjutnya, penari akan membuat gerakan tangan seolah tengah menabur bunga. Badan diposisikan condong ke depan, lalu penari akan bersimpuh. Penari kemudian mengarahkan tangan ke belakang, diikuti gerak ukel ke depan serta kembali membawa tangan ke atas. Tangan penari lalu disilangkan dan diarahkan ke badan bagian samping. Tangan kanan bergerak ke atas kepala, sedangkan tangan kiri diletakkan di depan dada. Gerakan inti akan berakhir dengan ulur benang, di mana tangan penari akan serupa dengan saat mengulur benang. 3. Gerakan Akhir Gerakan akhir bermula dengan gerak tolak bala, yakni penggambaran atas penolakan segala hal negatif yang hadir dalam diri manusia. Penari setelahnya akan menggerakkan tangan ke atas telinga kanan dan tangan kirinya di dada. Badan diposisikan condong ke depan, dan posisi kepala menunduk. Penari, selanjutnya akan melakukan sembah sebagai penutupan untuk menutup tarian ini. Pola Lantai Tari Gending Sriwijaya Tari Gending Sriwijaya menggunakan pola lantai lurus yang selanjutnya berupa ke pola garis “V”. Panggung akan dimasuki para penari dengan pola lantai garis lurus. Setelahnya, formasi huruf “V” akan dibentuk dengan penari yang memecah, dan penari utama akan menjadi titik tengah dari pola ini. Dalam tarian ini, dibutuhkan sekiranya 13 orang penari. Masing-masing, terbagi atas 9 penari perempuan yang menyimbolkan Batanghari Sembilan, 1 pelantun lagu “Gending Sriwijaya”, dan 3 orang penari laki-laki. Tugas dari penari utama ialah memegang tepak serta menjadi titik tengah. Peridon dibawa oleh dua orang penari di belakang penari utama, sama halnya dengan tiga orang lainnya. Payung dibawa oleh satu penari laki-laki, dan dua penari lainnya memegang tombak. Properti Tari Gending Sriwijaya Grameds, berikut ini properti tari yang diperlukan untuk mementaskan tarian Gending Sriwijaya. Mari simak dengan seksama! 1. Selendang Meranti Selendang meranti dibuat dengan kain songket khas Palembang. Selendang ini akan diikatkan di pinggang penari, dan diletakkan ke bagian pending. 2. Teratai Bukan bunga teratai, tetapi yang dimaksud teratai sebagai properti tari Gending Sriwijaya adalah penutup dada dari beludru, yang punya aksen manik-manik. Terdapat berbagai macam warna teratai, yang akan semakin berkesan mewah jika warnanya semakin emas. 3. Pending Pending merupakan properti tari Gending Sriwijaya berbentuk ikat pinggang yang terbuat dari kuningan ialah pending. Bentuknya berupa untaian lempengan persegi, serta terdapat ukiran motif hewan atau tumbuhan padanya. Bentuk segi enam menjadi bagian depan pending, tetapi ukurannya lebih besar. 4. Kalung Kebo Munggah Setiap susun dari kalung ini menggambarkan status sosial. Kalung kebo munggah tersusun atas tiga bagian, dengan bagian bawah yang paling besar dengan warna keemasan. 5. Tanggai Properti tanggai yang terbuat dari perak, kuningan, atau jenis logam lain ini diletakkan ke ujung jari. Tujuannya, untuk memberikan kesan lentik pada jari penari. 6. Tepak Tepak merupakan sebuah wadah yang dibawa-bawa dengan isinya berupa sekapur sirih. Tepak terbuat dari bahan kayu, tepak juga berhiaskan ukiran khas Palembang. 7. Bunga Rampai Properti rampai ialah hiasan yang diletakkan pada bagian belakang kepala penari. Adapun properti ini terdiri atas berbagai bunga yang dibuat roncean, sehingga menjadi bunga rampai. 8. Sanggul Malang Tatanan rambut para penari disebut sebagai sanggul malang. Hiasan berupa bentuk bunga dan kombinasi beringin akan diberikan pada sanggul ini. 9. Kelat Bahu Warna dari kelat bahu ialah keemasan, dan bentuknya seperti burung. Kelat bahu ini dipakai pada bagian bahu kanan dan kiri penari. 10. Kelapo Tandan Kelapo tandan merupakan hiasan yang diletakkan di sanggul. Hiasan ini berbentuk bunga dan daun, dengan makna kasih sayang dan gotong royong yang terkandung. Jumlah Penari dalam Tari Gending Sriwijaya Disebutkan laman Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, terdapat 9 orang penari Gending Sriwijaya yang diiringi oleh dua pengiring sekaligus pembawa payung dan tombak. Musik Iringan Alat musik yang dipadukan dengan vokal yang menyampaikan kegembiraan dan rasa syukur, mengiringi tarian Gending Sriwijaya. Meski begitu, seiring berjalannya waktu, banyak pementasan tarian ini yang cuma memainkan musik rekaman,. Selain itu, lagu Gending Sriwijaya yang mengandung arti rasa rindu dengan masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya juga mengiringi tarian Gending Sriwijaya. Dulunya, kerajaan ini pernah menjadi pusat pemerintahan agama Buddha. Busana dan Tata Rias Aesan Gede adalah busana yang digunakan dalam tarian Gending Sriwijaya. Para penarinya akan dirias seanggun mungkin, serta mereka harus memakai selendang mantra di pinggang beserta gelang paksangkok. Keunikan Tari Gending Sriwijaya Kita bisa menyaksikan keunikan tari Gending Sriwijaya pada jentikkan jari yang menggunakan ibu jari dan jari tengah, ditambah lagi, lagu pengiring ciptaan Nungcik sehingga kekhasan Palembang, Sumatera Selatan bisa terlihat dengan indah. Masyarakat yang menjunjung tinggi dan menghormati persaudaraan direpresentasikan melalui tarian Gending Sriwijaya. Tarian ini, seperti penjelasan sebelumnya, memang menggambarkan sikap ramah terhadap para tamu. Semangat ini jugalah yang perlu kita, sebagai penerus bangsa, lestarikan. Kita harus menjunjung tinggi dan menghormati nilai persaudaraan agar persatuan tercipta. Cara Melestarikan Warisan Budaya Takbenda Sebelum tahu cara melestarikan warisan budaya takbenda, kita kepoin dulu. Apa itu warisan budaya takbenda? Warisan ini meliputi segala praktek, representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan, serta alat-alat atau benda, artefak, dan ruang-ruang budaya yang terkait dengannya, yang diakui oleh beragam komunitas, kelompok, dan perseorangan dalam hal tertentu sebagai warisan budaya mereka. Warisan budaya takbenda yang senantiasa diwariskan antargenerasi ini diciptakan kembali oleh berbagai kelompok dan komunitas, sebagai tanggapan mereka terhadap lingkungannya, interaksi dengan alam, sejarah, serta rasa jati diri dan keberlanjutan demi memajukan penghormatan keanekaragaman budaya dan daya cipta insani. Bukti perkembangan kebudayaan masyarakat Indonesia terdapat pada Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Oleh karena itu, untuk melestarikannya, kita mesti mengetahui, mengenali, sehingga rasa memiliki dan menghargai warisan budaya tersebut muncul. Selanjutnya, pelestarian warisan budaya takbenda bisa dilakukan dalam bentuk perlindungan, pengembangan, sampai pemanfaatan, seperti kata pepatah “tak kenal maka tak sayang”. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan perlindungan adalah tindakan yang bertujuan menjamin kelestarian warisan budaya. Misalnya, melindungi secara hukum atau lewat peraturan dan kebijakan terkait warisan budaya takbenda, penelitian, dokumentasi, sampai pendidikan. Setelahnya, barulah dilakukan pengembangan yang dilakukan lewat promosi dan pengemasan. Dengan begitu, akan banyak masyarakat mengetahui betapa indahnya warisan takbenda. Agar bisa lebih dirasakan oleh masyarakat, maka warisan budaya takbenda juga bisa dimanfaatkan dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh, sosial, pariwisata, ekonomi, keagamaan, internalisasi nilai, dan diplomasi budaya. Beragam upaya tersebut mesti tetap memegang prinsip pelestarian, dan tidak merusak nilai budaya masyarakat Indonesia. Kesimpulan Grameds, itulah pengenalan terkait salah satu tari tradisional yang sangat indah dan menawan, dengan maksud mulia dan kemurahan hati dalam menyambut tamu, yakni tari Gending Sriwijaya. Tarian ini memang tampak begitu mewah dan elegan. Meski begitu, kerendahhatian dan gotong royong kental terkandung di dalamnya. Semoga setelah membaca artikel ini sampai habis, Grameds tertarik untuk belajar tari Gending Sriwijaya, sehingga tarian ini bisa terus dilestarikan. Untukmu yang ingin mempelajari lebih lanjut terkait tari tradisional, cobalah menemukan buku terkait yang disediakan oleh situs sebagai toko buku online terbesar di Indonesia! LebihDenganMembaca. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Penulis Sevilla Nouval Evanda BACA JUGA 25 Nama Tarian Daerah dan Asalnya Yuk Kenalan dengan Tari yang Berasal dari Bali dan Kisahnya Tari Saman Pengertian, Sejarah, Makna Gerakan Mengenal Sejarah Asal Tari Piring dan Makna Setiap Gerakannya 7 Tari Tradisional Masyarakat Papua dan Papua Barat Sejarah, Makna, Properti & Asal Tari Seudati Makna dan Asal-Usul 5 Tarian Klasik dari Jawa Tengah ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Polalantai digunakan dalam tari piring ini ialah spiral, berbaris, lingkaran besar dan kecil, vertikal, dan horizontal. Dari jawaban diatas paling tidak ada 6 pola lantai yang digunakan pada tari piring. Pola lantai spiral memberikan kesan lembut. Kemudian masing - masing penari juga ditugaskan untuk membentuk lingkaran besar dan lingkaran detikSumbagselSabtu, 10 Jun 2023 2335 WIB Mengenal Tari Gending Sriwijaya Sejarah, Pola Lantai, hingga Propertinya Tari Gending Sriwijaya merupakan tarian asal Pelambang, untuk menyambut tamu agung yang datang. Kenali ciri, hingga pola lantainya.3Tujuan Pola Lantai dalam Tarian. 4 Jenis-Jenis Pola Lantai dalam Tarian. 4.1 Pola Lantai Vertikal. 4.2 Pola Lantai Horizontal. 4.3 Pola Lantai Diagonal. 4.4 Pola Lantai Melengkung. 5 Hal-hal Penting Dalam Memahami Pola Lantai dalam Tarian. 6 Contoh Pola Lantai Tarian Adat Indonesia. 6.1 Contoh Pola Lantai Tari Serimpi.tari gending di bawah ini menggunakan gerakan tari dengan pola - Perhatikan gambar di samping! Tari Gending Sriwijaya menggunakan pola lantai… A. Diagonal B. - Temukan Berbagai Tari Daerahmu dan Sebutkan Pola Lantai Tariannya! Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 SD Hal 14 & 15 - Portal Jember - Halaman 2 ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video Video Gerakan Tari Gending Sriwijaya Palembang - Di Palembang Pola Lantai dalam Seni Tari English Class tari Gending Sriwijaya pada gambar diatas menggunakan pola lantai diagonal karena… - Tari Gending Sriwijaya PDF Edisi Kedua Pola Lantai Dalam Tari [Jawaban Buku Siswa Kelas 6 Tema 2 Subtema 1 Halaman 14] - Guru Baik ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video Tarian Sumatera Selatan tari gending sriwijaya sumatera selatan RPP BDR 1 Lembar Kelas 6 Tema 2 Sub Tema 1 PB 2 SD/MI K 13 Rev 2018 - gelap terang Pola Lantai Tari Adalah ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video Penerapan Pola Lantai Pada Gerak Tari Seni Budaya Kelas VIII Semester Genap - YouTube Tari Gending Sriwijaya - YouTube Macam-Macam Pola Lantai Tari beserta Gambar dan Contohnya - Tari Gending Sriwijaya Sejarah, Makna, Gerakan dan Properti ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video Tari Gending Sriwijaya - Mobile Asal-usul Tari Gending Sriwijaya – Wartaindonews SBDP Tema 4 Kelas 5 Arts - Quizizz √ Pola Lantai Tari Pengertian, Fungsi, Macam-Macam, dan Contohnya … KUNCI Jawaban Tema 7 Kelas 4 Halaman 57 59 & 60 61 Buku Paket Siswa Indahnya Keragaman di Negeriku - Halaman 3 - Mengenal Tarian Daerah Lanjutan 2 BIANGLALA ILMU Macam-Macam Pola Lantai Dalam Seni Tari Daerah - Sanjayaops Pola Lantai - Pola Lantai Tari By VannisaPosted on Pola Lantai Tari perlu diketahui dan dipelajari oleh seseorang yang ingin menguasai tarian Course Hero Kata dan Data Tari Persembahan Sedulang Setudung Irwan P. Ratu Bangsawan’s Journal Ulasan Lengkap Tari Gending Sriwijaya Sumatera Selatan - Di Palembang 10 Contoh Pola Lantai dalam Kesenian Tari Adat Nusantara DUNIA PENDIDIKAN DAN KESEHATAN MATERI TEMA 2 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 2 KELAS 6 Macam Pola Lantai dalam Tari Tradisional yang Wajib Diketahui Tari Gending Sriwijaya - YouTube 10 Contoh Pola Lantai dalam Kesenian Tari Adat Nusantara Budaya Kita Materi Ajar Kelas 6 E , Rabu 19 Agustus 2020 Pola Lantai Tarian Daerah - YouTube ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video Tari tanggai dari Palembang Sumatera Selatan menggunakan pola lantai? - √ Tari Gending Sriwijaya Properti, Gerakan dan Pola Lantai Tari Gending Sriwijaya, Tarian Tradisional Khas Sumatera Selatan ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video UH SBdP Kelas 6 Tema 2 Subtema 1 Arts Quiz - Quizizz ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video Tari Gending Sriwijaya Menggunakan Pola Lantai - Sarana Pendidikan Menuju Indonesia Gemilang Nama tarian 1 tari gending sriwijaya 2 tari saman 3 tari indang 4 tari ma’badong Tarian yang - Tari Tanggai - Sejarah, Properti, Gerak Tari dan Gambarnya - Neprona ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video Pengertian Pola Lantai Adalah Bagian Unsur Tari, Ketahui Fungsi dan Macam-Macamnya - Macam Pola Lantai dalam Tari Tradisional yang Wajib Diketahui Contoh tarian yang menggunakan pola lantaidi atas adalah tari Gending Sriwijaya dari…. - NILAI-NILAI ETIK DAN MORAL DALAM TARI GENDING SRIWIJAYA DAN KAITANNYA DENGAN PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KOTA PALEMBANG - PDF Download Gratis tentukan pola lantai pada tarian-tarian di bawah ini ! - Tari Gending Sriwijaya Tarian Daerah Sumatera Selatan - Senibudayasia ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video √ Tari Gending Sriwijaya Properti, Gerakan dan Pola Lantai Cari Jawaban Soal Kelas 4 Tema 7 Subtema 2 Pengertian Pola Lantai dan Jenisnya, Ini Contoh Pola Lantai pada Tari Legong dan Tari Saman - Semua Halaman - Bobo ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video Pola Lantai Tari Tradisional Halaman 13 - BELAJAR KURIKULUM 2013 ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video Kelas 6 Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 5 - BLOG SUSANTO √ Tari Gending Sriwijaya Properti, Gerakan dan Pola Lantai 6 Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan - Sering Jalan Tari Gending Sriwijaya Menggunakan Pola Lantai Apa - Sarana Pendidikan Menuju Indonesia Gemilang ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video 10 Contoh Pola Lantai dalam Kesenian Tari Adat Nusantara apa pola lantai tari gending sriwijaya - Nama Tarian Pola LantaiGawiGending SriwijayaIndangKecakRandaiPendetTari PiringSekapur sirihSerimpiYospantarian tersebut memiliki Gending Sriwijaya, Tari Kolosal Penyambut Tamu Raja - Indonesia Kaya Mengenal Asal dan Pola Lantai Tari Indang - Neprona ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video Pola lantai tari gending sriwijaya adalahPlis jwb dikumpul besok - ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video 1 Temukan berbagai tari daerahmu! Sebutkan pola lantai tariannya!2 Praktikkan pola lantai satu - ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video Mengenal Jenis Pola Lantai dalam Tari Tradisional KURIO ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video Soal Pola Lantai Tari Daerah Kelas 6 SD – Osnipa Pola Lantai Seni Tari Fungsi dan Macamnya sebutkan paling sedikit 10 pola lantai - ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video Tari Sumatera Selatan » Greatnesia Macam-Macam Pola Lantai Seni Tari, Pengertian, dan Unsurnya - Hot Macam-Macam Pola Lantai dalam Gerak Tari Daerah dan Contohnya - Semua Halaman - Bobo Jenis Pola Lantai, Kunci Jawaban Kelas 6 Tema 2 Subtema 1 halaman 12, 13, 14 - Ringtimes Bali - Halaman 2 Pola lantai yang digunakan pada karya tari kreasi diatas … Latihan Soal Online Tari Gending Sriwijaya menggunakan pola lantai…• Tari tanduk berasal dari…• Pola lantai - Tari Tanggai Pengertian, Sejarah, Keunikan, Gerakan dan Fungsinya Pembelajaran 2 Tema 7 Subtema 2 Indahnya Keragaman Budaya Negeriku √ Tari Tanggai, Bentuk Penghormatan Tamu Dari Sumatera Selatan ![Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video] Lengkap] Tari Gending Sriwijaya Asal, Properti, Pola Lantai + Video Macam-Macam Pola Lantai Dalam Tarian Daerah Serta Contohnya - Semua Halaman - Kids Sebutkan asal daerah dan pola lantai tari Gending Sriwijaya
Polalantai tersebut dikenal dengan istilah konfigurasi barisan. Pola lantai pada Tari Seudati membentuk berbagai formasi dalam setiap babakannya. Pada babakan pembuka, pola lantai Tari Seudati berbentuk garis lurus, baik terdiri dari satu baris dan dua baris. Pada babak ini, pola segi empat berbentuk silang juga digunakan.
Tari Gending Sriwijaya menjadi salah satu ikon budaya yang berasal dari kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Disamping tarian khas lainnya yaitu tari Tanggai. Tarian ini termasuk tari berkelompok yang ditarikan oleh sembilan orang penari dengan berbagai peranan berbeda. Dari sinopsis gerakannya, tari Gending Sriwijaya menyimpan sejarah dan makna mendalam tentang kegemilangan Kerajaan Sriwijaya dan besarnya pengaruh ajaran Budha di masa itu. Salah satu ciri khas yang mencolok dari tari gending sriwijaya ini adalah kemegahan kostumnya dengan dominansi warna merah dan ornamen emas. Nah bagaimana detailnya? Simak terus ulasan dan gambarnya di bawah ini, ya! Sejarah Tari Gending SriwijayaKeunikan, Filosofi dan FungsiJumlah Penari dan Formasi TariRagam Gerak A. Gerakan Tari Awal 1. Sembah2. Jalan Keset 3. Kecubung4. Elang TerbangB. Gerakan Tari Pokok 1. Elang Terbang 2. Tutur Sabda3. Berkumandang 4. Tabur bunga 5. Borobudur6. Tafakur 7. Siguntang Mahameru8. Ulur Benang C. Gerakan Tari Akhir 1. Tolak Bala 2. Mendengar3. Sembah PenutupPola LantaiPenjelasan Kostum dan Propertinya 1. Busana Aesan Gede2. Busana Aesan Paksakong3. Busana Teluk Belango4. Dodot5. Pending6. Selendang Mantri7. Teratai8. Selempang9. Kalung Kebo Munggah10. Gelang11. Kelat Bahu12. Tanggai13. Kasuhun14. Pilis15. Tanjak16. Sanggul Malang17. Cempako dan Beringin18. Kelapo Tandan19. Bunga Rampai20. Tebeng21. Anting Susun Tiga22. Sewet Songket23. Rumpak24. Tepak25. Peridon26. Payung27. TombakTata RiasMusik dan Lagu Pengiring sanggarmusi Asal usul tari Gending Sriwijaya bermula dari permintaan pemerintah Jepang tahun 1942 untuk dibuatkan lagu dan tari penyambutan tamu yang khas dari Sumatera Selatan. Realisasi pembuatannya mulai dilakukan pada Oktober 1943 oleh seorang wartawan sekaligus sastrawan yang bernama Nuntjik atas perintah Letnan Kolonel Shida. Nuntjik kemudian berkolaborasi dengan komposer yang memiliki nama Ahmad Dahlan Mahibat jebolan toneel Bintang Berlian untuk menata musik sekaligus menuliskan teks lagu tersebut. Setelah selesai, syairnya disempurnakan kembali oleh Nuntjik dan diberikan judul Gending Sriwijaya. Penggarapan selanjutnya beralih ke pembuatan ragam gerak tarian, properti, desain baju dan tata rias yang di-handle oleh Miss Tina Haji Gung dengan bantuan Sukaenah A. Rozak, Akib serta R. Husin Natodorejo. Berbagai gerakan tari Gending Sriwijaya merupakan intisari dari unsur adat Batanghari Sembilan yang merujuk pada Palembang dan Sumatera Selatan sebagai asal daerah tariannya, kemudian dipadukan dengan gerak budhisme. Oleh karena itu, nilai budaya dalam tari Gending Sriwijaya ini sangat kental berkaitan dengan adat istiadat Palembang. Pementasan tari Gending Sriwijaya pertama kali dilakukan pada 2 Agustus 1945 di halaman Majid Agung Palembang untuk menyambut kedatangan Moh. Syafei dan Djamaludin Adi Negoro dari Bukit Tinggi. Keunikan, Filosofi dan Fungsi sanggarmusi Tari Gending Sriwijaya ditampilkan dengan vibes positif penuh keceriaan, keramahan dan penghormatan. Oleh karenanya tari Gending Sriwijaya ini difungsikan sebagai tarian sambut pada acara penting, beberapa upacara adat seperti pernikahan, serta menjadi media daya tarik wisata dan icon cultural dari Palembang. Setiap gerakan pada tarian ini memiliki filosofi dan makna yang berhasil ditampilkan untuk story telling nilai kehidupan manusia terhadap Tuhan, sekaligus merekonstruksi kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Keunikan yang sangat khas dari gerakan tari Gending Sriwijaya ini adalah ketika menjentikkan ibu jari dan jari tengah sesuai melakukan gerakan saling melepas sesuai ketukan irama. Hal ini mengandung filosofi bahwa masyarakat Palembang dan Sumatera Selatan secara umum merupakan seseorang yang disiplin, pekerja keras dan kuat. Tarian ini juga menunjukkan ketaatan kepada Tuhan dari gerakan sembah, serta sikap hormat dan bertoleransi terhadap sesama yang diwujudkan dalam gerakan sembah berdiri. Selain itu, perlengkapan sekapur sirih juga memiliki makna yang mendalam. Misalnya sirih yang melambangkan sikap rendah hati dan tidak merugikan pihak lain dilihat dari cara hidupnya. Kemudian pinang yang berbatang lurus tanpa ranting menunjukkan budi pekerti dan loyalitas tinggi. Serta komponen gambir yang harus melalui pemrosesan terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa digunakan untuk menginang bersama sirih menjadi simbol kesabaran dan pantang menyerah dalam melalui proses mencapai kesuksesan. Dengan demikian, jika dirangkum nilai moral dan nilai budaya dalam tarian Gending Sriwijaya ini terdiri dari sifat tawakal, peduli, rendah hati, kerja sama, rukun, sabar, setia, mandiri dan kuat. Jumlah Penari dan Formasi Tari sanggarmusi Tari Gending Sriwijaya merupakan salah satu seni tari tradisional yang berasal dari Palembang. Tarian ini ditarikan oleh 9 orang penari perempuan, 3 penari laki, serta seseorang yang menyanyikan lagu Gending Swijiaya sehingga total talent-nya ada 13 orang. Penari perempuan yang berjumlah sembilan ini merupakan penari inti sebagai perlambang Batanghari Sembilan atau sembilan sungai di kawasan Sumatera Selatan. Selain itu, jumlah ganjil ini juga merupakan simbol kesatuan dengan satu pemimpin, sebagai representasi sikap batin manusia di dunia yang dikendalikan oleh satu kekuatan Tuhan Yang Maha Esa. Satu penari berada di formasi paling depan membawa tepak berisi berbagai sekapur sirih, yang akan diberikan kepada para tamu sebagai ungkapan hormat sekaligus ucapan selamat datang. Keunikannya, masing-masing penari Gending Sriwijaya memiliki formasi tempat dan busana berbeda untuk setiap perannya. Formasi tersebut terbagi menjadi satu penari utama yang berada di urutan paling depan dengan membawa properti tepak, dua orang penari dengan peran membawa peridon, serta enam penari pendamping yang berada di sisi kanan dan kiri. Kemudian secara opsional formasi penari prianya membawa payung, dua orang dengan properti tombak, dan satu orang lagi yang menyanyikan lagu Gending Sriwijaya. Namun pada pertunjukan di dalam ruangan biasanya penari tambahan ini tidak ditampilkan. Ragam Gerak A. Gerakan Tari Awal 1. Sembah Gerakan ini pada tari Gending Sriwijaya dilakukan dalam dua jenis yaitu sembah dan sembah berdiri. Sembah berdiri dilakukan melalui gerakan tangan menangkup, kedua kaki berjinjit, dan posisi badan meredah yang disertai dagu sedikit menunduk. Gerakan sembah ini bermakna penghormatan kepada Tuhan dan sikap saling hormat menghormati sesama manusia. 2. Jalan Keset Saat melakukan jalan keset, kaki sebelah kanan digeser atau istilahnya ngeset ke arah depan sedikit menyerong ke kanan. Kaki kiri berjinjit dengan tangan diposisikan pada gerakan sembah. 3. Kecubung sukainahsriwijaya Gerakan kecubung pada gerak awal tari terdiri dari kecubung berdiri di bawah kanan dan kiri, serta kecubung berdiri atas kiri dan kanan. Gerakan kecubung dilakukan dengan menyilang tangan lalu mengayunkannya sehingga membentuk pola lingkaran. Posisi kecubung terbagi menjadi kecubung atas kiri dan kanan yang masing-masing perubahan pose ditandai dengan menjentikkan jari. 4. Elang Terbang sukainahsriwijaya Gerakan elang terbang dimulai dengan posisi kedua tangan menthang lalu diayun-ayun ke arah atas dan bawah sebanyak dua kali. Badan dalam posisi mendhak ketika gerakan ini dilakukan. B. Gerakan Tari Pokok 1. Elang Terbang Gerakan elang terbang juga dilakukan di gerakan tari pokok, dengan menambahkan gerak elang terbang duduk yang tidak ada di gerakan tari awal. Gerak elang terbang ini menjadi lambang sikap kuat dan teguh pendirian dalam melakukan segala sesuatu dalam kehidupan sehari-hari. 2. Tutur Sabda sukainahsriwijaya Tangan dari posisi menyilang diubah menjadi kebar dengan arah kanan, diikuti ukel dan ditarik ke depan badan. Tangan kemudian berposisi sembah, dimana selama bergerak pandangan mata mengikuti arah gerakan tangan. 3. Berkumandang Gerakan berkumandang dalam tari Gending Sriwijaya merupakan simbolisasi ajakan kepada penonton untuk menjunjung tinggi kebenaran dan terus melakukan kebaikan. 4. Tabur bunga Pada gerakan tabur bunga ini, mulanya tangan pada posisi menyilang dan diikuti dengan gerak tangan kanan seperti sedang menabur bunga, sementara tangan kiri tetap di depan dada. Saat gerakan ini ditarikan, posisi badan penari ke depan, sedikit mundur ke belakang, tepat di tengah, rebah kayu ke arah belakang dan duduk bersimpuh. Gerakan tabur bunga dalam tari Gending Sriwijaya ini bermakna setiap ilmu sekecil apapun harus disebarluaskan kebermanfaatannya. 5. Borobudur sukainahsriwijaya Tangan yang mulanya disilangkan lalu di-kebar-kan ke arah belakang, diikuti gerak ukel ke depan, dibawa pada posisi tumpang taling, menjentik dan membawa tangan kembali ke tengah. 6. Tafakur Gerakan tafakur dilakukan dengan memosisikan jari jari tangan membentuk lamabng Tri Murti. Gerak ini sebagai filosofi bahwa manusia diwajibkan berserah kepada Tuhan Yang Maha Esa. 7. Siguntang Mahameru sukainahsriwijaya Gerkaan siguntang mahameru dilakukan dengan menyilangkan tangan yang kemudian dibawa ke samping badan. Tangan kanan diletakkan di atas kepala dan memosisikan tangan kiri di depan dada, lalu menghadap ke arah sebaliknya dengan menjentikkan jari saat perpindahan posisi. 8. Ulur Benang Gerak ular benang ditandai dengan tangan menyilang yang diikuti ayunan tangan seperti ketika mengulur benang. Gerakan ulur benang merepresentasikan budaya menenun songket yang menjadi kebiasaan perempuan di daerah Palembang. C. Gerakan Tari Akhir 1. Tolak Bala Gerakan tolak bala dilakukan sebagai simbolisasi penolakan terhadap segala sesuatu yang berdampak negatif terhadap kehidupan manusia. 2. Mendengar sukainahsriwijaya Saat gerakan mendengar, kedua tangan yang mulanya disilangkan lalu dibawa pada posisi tangan kanan ngiting dan diletakkan di bagian atas telinga kanan dengan tangan kiri tetap di depan dada. Badan diposisikan agak dicondongkan ke depan dan kepala sedikit menunduk. 3. Sembah Penutup sukainahsriwijaya Gerakannya dimulai dengan tangan menyilang, diikuti gerak ulur benang dalam posisi duduk, dilanjutkan tangan kanan melakukan gerakan kebar, ukel dan diakhiri dengan sembah. Pola Lantai sukainahsriwijaya Tari Gending Sriwijaya menggunakan kombinasi pola lantai lurus yang berkembang menjadi pola lantai garis V. Pada saat masuk ke area pertunjukan para penari membentuk formasi garis lurus. Selanjutnya bergerak dengan pola lantai garis membentuk huruf V dengan penari utama berada pada susunan paling depan. Interaksi dengan penonton dalam menghaturkan tepak dan peridon disatukan dengan gerakan tarian Gending Sriwijaya. Penjelasan Kostum dan Propertinya 1. Busana Aesan Gede sanggarmusi Desain baju aesan gede hanya digunakan oleh penari utama dalam tari Gending Sriwijaya. Merah dipilih sebagai warna primary hues yang merupakan warna pakaian adat khas yang berasal dari provinsi Sumatera Selatan. 2. Busana Aesan Paksakong rumelpalembang Aesan paksakong dikenakan oleh penari pendamping tari Gending Sriwijaya. Bajunya dibuat dari beludru tabur payet berbentuk baju kurung sebagai bagian budaya Melayu, sehingga tidak mengenakan kemben songket seperti aesan gede. Mahkotanya pun berbentuk lebih sederhana daripada pasangan mahkota dalam balutan kostum aesan gede. 3. Busana Teluk Belango melayupalembang Teluk belango merupakan baju yang dikenakan oleh penari pelengkap laki-laki pada tari Gending Sriwijaya. Merupakan setelan baju panjang dan celana panjang yang dipadukan dengan kain songket ataupun sarung songket. 4. Dodot rumelpalembang Dodot atau juga disebut dengan kemben adalah salah satu perpaduan Jawa pada tari Gending Sriwijaya. Bentuknya persegi panjang yang dikenakan melilit bagian dada sampai pinggang dengan cara angkinan. 5. Pending Surtia Ningsih 2013 Pending merupakan pengertian dari ikat pinggang para penari yang terbuat dari bahan dasar kuningan. Pending berbentuk untaian lempengan berbentuk persegi yang dipenuhi dengan ukiran berbagai motif tumbuhan dan hewan. Bagian depan pending berbentuk persegi enam dengan ukuran lebih besar. 6. Selendang Mantri sanggarmusi Selendang mantri yang dikenakan penari tari Gending Sriwijaya dibuat dari kain songket Palembang. Pemakaiannya bisa diikatkan ke pinggang langsung atau dikaitkan pada bagian pending. 7. Teratai samaracollections10 Teratai merupakan penutup dada yang dibuat dari kain beludru dengan aksen motif payet ataupun manik – manik. Teratai biasanya berwarna merah dengan payet berwarna keemasan sehingga terlihat sangat mewah. 8. Selempang Surtia Ningsih 2013 Selempang digunakan menyilang di luar busana yang dikenakan para penari tari Gending Sriwijaya, baik yang mengenakan aesan gede maupun aesan paksakong. Selempang terbuat dari kain beludru berukuan 15 x 150 cm dengan ornamen hias berupa lempengan berwarna keemasan yang diukir cantik. 9. Kalung Kebo Munggah gendingwedding Kalung kebo munggah atau tapak jajo ini bersusun tiga dengan bagian bawah berukuran paling besar. Memiliki warna emas dengan masing-masing bagian merupakan perlambang strata sosial kerajaan, dimulai dari raja di susunan paling atas. 10. Gelang gendingwedding Penari Gending Sriwijaya memakai tiga jenis gelang pada pergelangan tangannya. Nama gelang tersebut adalah gelang gepeng berwujud pipih, gelang sempuru berwujud seperti duri pada kulit durian dan gelang kano berwujud bulat dengan ornamen ukir. 11. Kelat Bahu gendingwedding Kelat bahu pada tari Gending Sriwijaya berbentuk gelang dengan hiasan berbentuk burung. Warnanya keemasan dan dipasangkan di bagian bahu pada lengan kanan maupun kiri. 12. Tanggai elpizo_alia_photovideo Tanggai merupakan aksesoris yang terbuat dari bahan kuningan, perak atau logam lain. Tanggai ini dipasang pada ujung jari untuk membuat jari-jari penari lebih lentik dan manis. Uniknya, tanggai hanya dipakaikan pada jari manis, telunjuk, kelingking dan jari tengah baik di tangan kanan maupun tangan kiri. 13. Kasuhun sukainahsriwijaya/ Kasuhan merupakan aksesoris hiasan kepala yang dibuat dari kuningan, perak atau logam berwarna keemasan lain. Kasuhun dilengkapi dengan ornamen burung garuda di bagian tengah. Kasuhan ini hanya digunakan oleh penari utama tari Gending Sriwijaya. 14. Pilis rumelpalembang Pilis juga merupakan hiasan kepala serupa kasuhan tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan sederhana. Kalis hanya digunakan oleh para penari pendamping dalam tari Gending Sriwijaya. 15. Tanjak yusmanpilus Tanjak merupakan penutup kepala yang dikenakan penari laki-laki tari Gending Sriwijaya. Tanjak terbuat dari bahan kain songket berbentuk persegi panjang kemudian dibentuk mengelilingi kepala dengan bentuk mengerucut di bagian depan. 16. Sanggul Malang Surtia Ningsih 2013 Tata rambut hairdo para penari perempuan Gending Sriwijaya mengenakan sanggul malang. Sanggul malang ini dilengkapi dengan berbagai aksesoris berwarna keemasan. 17. Cempako dan Beringin samaracollections10 Aksesoris di atas sanggul malang terdiri dari cempako yang berbentuk bunga dan dikombinasikan dengan beringin dalam satu set. 18. Kelapo Tandan Surtia Ningsih 2013 Kelapo tandan juga merupakan hiasan kepala yang ditancapkan pada sanggul berbentuk bunga dan daun dalam satu set. Kelapo tandan ini merupakan perlambang kasih sayang dan gotong royong. 19. Bunga Rampai rumelpalembang Bunga rampai merupakan hiasan kepala bagian belakang yang menggunakan roncean bunga dengan perpaduan warna kuning, merah dan hijau. 20. Tebeng triasihkrisna. Tebeng adalah roncean bunga yang biasanya adalah jenis bunga melati. Tebeng dikenakan di sisi kanan dan kiri mengait pada karsuhun. 21. Anting Susun Tiga Surtia Ningsih 2013 Penari menyematkan anting bersusun tiga yang berbentuk bulan dan bintang sebagai hiasan telinga. 22. Sewet Songket sanggarmusi Sewet songket merupakan bawahan yang dikenakan oleh penari dengan motif lepus berdesain songket dengan benang emas penuh di seluruh kain. 23. Rumpak pondok_tenun Rumpak adalah kain songket khusus yang dikenakan oleh penari laki-laki Gending Sriwijaya dengan tumpal kain diposisikan di bagian belakang. Untuk penari yang sudah menikah, rumpak digunakan sampai di bawah lutut, sedangkan pada penari lajang dipakai sebatas lutut saja. 24. Tepak sanggarmusi Tepak merupakan sebuah wadah bertutup dengan berbentuk persegi yang terbuat dari bahan kayu. Dinding luar tepak diberikan ornamen hias berupa ukiran corak Palembang. Di dalam tepak ditempatkan beberapa cupu wadah yang lebih kecil yang masing-masing diisi sirih, kapur, pinang, gambir dan daun sirih untuk menginang. Isian tepak ini dikenal dengan nama sekapur sirih sebagi bentuk penghormatan sekaligus welcome drink yang akan diberikan kepada para tamu kehormatan. 25. Peridon sukainahsriwijaya Peridon atau disebut juga pridon adalah bagian dari perlengkapan tepak sebagai tempat sepahan. Bahan pembuatan peridon diambil dari jenis kuningan. 26. Payung mahligai_entertainmen_dancer Payung ini dibawa oleh salah seorang penari laki-laki sebagai pengawal penari utama ketika memberikan sekapur sirih dalam tepak kepada para tamu. Payung ini menjadi simbol kebesaran yang mampu memberikan perlindungan terhadap sosok kehormatan. 27. Tombak Surtia Ningsih 2013 Tombak juga merupakan salah satu properti tari Gending Sriwijaya yang dibawa oleh dua orang laki-laki dengan posisi di bagian kiri dan kanan belakang. Tombak digunakan sebagai lambang keperwiraan yang memberikan rasa aman. Tata Rias bedirudat Penari Gending Sriwijaya dilengkapi dengan riasan cantik corrective make-up untuk memunculkan kesan putri jelita yang anggun dan elegan. Ciri khas dari tata rias penari Gending Sriwijaya aalah menggunakan eye shadow berwarna cokelat atau hijau sebagai dasarnya. Musik dan Lagu Pengiring dewanti_twin Asalnya musik pengiring tari Gending Sriwijaya adalah menggunakan gamelan lengkap dengan kendang melayu, gong, bass, accordion dan biola yang kemudian diikuti oleh seorang yang membawakan lagu Gending Sriwijaya secara langsung. Namun, fungui tersebut sekarang sudah diantikan dengan tape recorder dengan tetap mempertahankan musik dan lagu yang sama. Adapun lirik lagu dari Gending Sriwijaya yang diciptakan oleh A. Dahlan Mahibat dengan berkolaborasi bersama Nuntjik tersebut ditampilkan pada uraian di bawah ini. Dikala ku merindukan keluhuran dahulu kala Kutembangkan nyanyi dari lagu Gending Sriwijaya Dalam seni kunikmatkan lagi zaman bahagia Kuciptakan kembali dari kandungan Mahakala Sriwijaya dengan asrama agung Sang Mahaguru Tutur sabda dharmaphala satyakirti dharma kirti Berkumandang dari puncaknya Siguntang Maha Meru Menaburkan tuntunan suci Gautama Budha Sakti Borobudur candi pusaka zaman Sriwijaya Saksi luhur berdiri tegak kokoh sepanjang masa Memasyurkan Indonesia di Benua Asia Melambangkan keagungan sejarah nusa dan bangsa Taman sari berjenjang emas Perlak Syri Kesyatra Dengan Kolam Pualam bagai di Syorga Indralaya Taman Putri turunan Maharaja Syailendra Mendengarkan nyanyi Irama Lagu Gending Sriwijaya Dari berbagai foto yang ditampilkan di atas, terlihat sekali betapa indah dan ikoniknya tari Gending Sriwijaya yang berasal dari Palembang ini. Terlepas dari segala polemik yang menyertainya, semoga tari Gending Sriwijaya ini tetap bertahan dari gerusan zaman sampai di masa mendatang nanti.Gerakanpola lantai tari gending sriwijaya menggunakan kombinasi pada pola lantai lurus dan berkembang menjadi pola lantai garis seperti V. Pada awal masuk untuk pertunjukan para penari membentuk formasi garis lurus.
Keberadaan budaya di Indonesia yang melimpah menjadikan melimpah pula produk-produk budaya yang muncul, salah satunya adalah tarian. Budaya dan tari menjadi dua aspek yang tidak dapat dipisahkan, karena setiap tarian daerah memiliki sejarah dan nilai yang berbeda. Selain itu, pola tarian berbagai daerah juga memiliki perbedaan dan fungsi tersendiri. Contoh tarian di indonesia dengan pola lingkaran, dan pola berbagai pola tarian yang ada di Indonesia. Mulai dari pola horizontal, vertikal, melingkar hingga diagonal. Pola tarian tersebut memiliki nilai sejarah dan fungsi estetika yang berbeda-beda. Termasuk juga 10 contoh tarian di Indonesia yang memiliki pola melingkar atau lingkaran, yang masing-masing memiliki keberagaman fungsi dan estetika yang khas. Berikut beberapa contoh tarian di Indonesia dengan pola lingkaran1. Tari TandakTarian daerah asal Riau ini tergolong ke dalam tarian pergaulan atau kasual, yang terdiri dari penari perempuan dan laki-laki. Awalnya, tujuan dari tari ini adalah untuk mempertemukan kaum pemuda dan pemudi agar terjalin persahabatan atau tali percintaan. Memakai busana khas Melayu sederhana, para penari diiringi musik lalu Tari Tandak merupakan campuran antara pola melingkar, zig-zag dan lurus. Fungsi pola lingkaran pada tarian ini adalah agar para penari dapat saling berpegangan pundak. Dibutuhkan penari sebanyak lebih dari 5 pasang penari agar ketika menari dapat saling Tari PiringTari tradisional asal Sumatera Barat, yaitu tari Piring. Mengutamakan atraksi piring ini memiliki pola tarian yang melingkar dengan campuran pola horizontal, vertikal dan berbaris. Diawali dengan gerakan langkah-langkah silat asal Minangkabau, lalu diikuti gerakan cepat dan teratur tanpa melepas piring dari telapak tarian ini adalah bentuk ucapan syukur atas dewa atau Tuhan karena hasil panen yang melimpah. Namun, sekarang tarian ini banyak ditemukan pada acara pernikahan atau pentas seni Tari KecakSalah satu tari tradisional asal Bali ini juga merupakan tarian yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Terdiri dari puluhan penari laki-laki, gerakan tarian ini adalah dengan kedua lengan diangkat dengan kompak dan pola melingkar. Awalnya arti dari Tari Kecak adalah sebuah ritual keagamaan, namun sekarang Tari Kecak banyak dipertunjukan untuk hiburan dan aksi Tari Ma’badongTari Ma’badong merupakan tari asal Sulawesi Utara, khususnya daerah Tana Toraja. Tarian ini merupakan bentuk tarian penghormatan dalam ritual pemakaman masyarakat tersebut. Pola tarian ini berbentuk lingkaran, yang memiliki arti musyawarah dari pihak keluarga untuk menentukan prosesi pemakaman dan Tari Jaran KepangTari Jaran Kepang adalah tarian tradisional berasal dari provinsi Jawa Timur. Jaran Kepang merupakan tarian dari rangkaian tarian Reog Ponorogo. Tarian ini memiliki pola melingkar, vertikal, berbaris dan horizontal. Memiliki arti sebagai penolak bala, namun saat ini tarian ini juga dapat berfungsi sebagai Tari RandaiBerasal dari provinsi Sumatera Barat, tari Randai memiliki fungsi sebagai menyambut tamu kehormatan atau mempelai pengantin. Anggota penari tari Randai terdiri dari penari laki-laki dan perempuan dengan pola tarian berbentuk melingkar. Selain itu, tari Randai juga menggabungkan beberapa unsur seperti musik pengiring, pencak silat dan syair asal Tari AndunContoh tari dengan pola melingkar juga dimiliki oleh tarian asal Bengkulu, yaitu tari Andun. Awalnya, tarian ini memiliki fungsi sebagai ucapan syukur atas hasil alam. Seiring perkembangannya, tarian ini menjadi pertunjukan seni masyarakat Bengkulu. Menggunakan pola tarian melingkar, anggota penari tari Randai terdiri dari penari laki-laki dan Tari Gending SriwijayaProvinsi Sumatera Selatan, memiliki tarian tradisional yang bernama Gending Sriwijaya. Penari tari Gending Sriwijaya terdiri dari 9 penari perempuan dan 2 orang pengiring yang membawa payung dan tombak. Tarian ini memiliki fungsi sebagai penyambut tamu kehormatan. Pola tarian yang dimiliki tari Gending Sriwijaya adalah campuran antara pola melingkar, berbaris bahkan Tari Rejang DewaMenjadi salah satu dari banyaknya jenis tari Rejang asal Bali, tari Rejang Dewa memiliki makna yang sangat sakral. Tarian ini hanya boleh dipentaskan di tempat-tempat suci dan penari hanya perempuan yang berusia belia belum pernah mengalami menstruasi. Pola tari Rejang Dewa adalah campuran antara pola melingkar, berbaris dan Tari PendetContoh tari pola melingkar yang terakhir dalam tari Pendet yang berasal dari Bali. Pada dasarnya, pola gerakan tarian ini tidak melingkar sempurna alias memakai pola melengkung. Namun, jika memakai variasi koreografi maka tarian ini dapat memakai pola melingkar. Dibawakan oleh penari perempuan, tari Pendet memiliki makna sebagai ucapan syukur kepada contoh-contoh tarian Indonesia yang memiliki pola melingkar. Indonesia memiliki beragam tarian dengan pola, arti dan kekhasan busana masing-masing. Melestarikan kebudayaan tari Indonesia menjadi kewajiban bagi seluruh masyarakat Indonesia. Maka dari itu, mengapresiasi semua jenis tarian daerah menjadi langkah pertama yang tepat untuk dilakukan.
Ջеረεкуጌω т
Аνуνሏጡ бри еֆ ጋγоչу
Хруςιդεջиц ሹускучի
Иволоςав ጻ пυሏሟձուς
Бапрօ го ուно
Հуጪ шፆвиጤарсиմ аտեре в
Contohtari dengan pola lantai diagonal adalah Tari Gending Sriwijaya, Sumatra Selatan. Pola Lantai Garis Melengkung Tari Gending Sriwijaya: Sumatera Selatan: Diagonal: Tari Pendet: Bali: Garis Melengkung Kamu pun bisa membantu Didit. Kamu bisa menggunakan gambar untuk melengkapi jawabanmu. 2. Didit ingin mengurutkan beberapa bilangan
Tari Gending Sriwijaya –Sebagai negara yang kaya akan keberagaman, Indonesia menyimpan beragam kebudayaan yang sangat menarik dan legendaris, salah satunya tari Gending Sriwijaya. Tarian dari Sumatera Selatan ini bertema kolosal, dengan nuansa kolosal yang sakral dan membuat penontonnya merasa takjub. Kebudayaan ini terus dilestarikan dan dipelajari berbagai kalangan, termasuk anak-anak sekolah. Asal Tari Gending Sriwijaya Gending Sriwijaya merupakan tarian khas dari provinsi Sumatera Selatan, tepatnya kota Palembang. Apabila diartikan secara harfiah, kata Gending Sriwijaya bermakna “Irama Kerajaan Sriwijaya”. Sesuai dengan nama tersebut, tarian ini memang dikenal sebagai peninggalan dari zaman Kerajaan Sriwijaya. Awalnya, tarian ini dimaksudkan untuk menyambut para tamu penting yang bertandang ke kerajaan. Tarian ini ditarikan sembilan penari yang kesemuanya perempuan. Hal ini berasal dari representasi sungai di Sumatera Selatan yang juga berjumlah sembilan. Penari yang membawakan Gending Sriwijaya dikawal dua laki-laki, yang dilengkapi payung serta tombak di tangannya. Tepak dengan isi sekapur sirih nantinya diberikan ke tamu yang dianggap paling spesial sebagai lambang penghormatan. Baca Juga Tari Giring Giring Sejarah Tari Gending Sriwijaya Kemunculan tarian ini bermula dari permintaan Jepang yang ketika itu berada id Karesidenan Palembang. Dalam perintah ini, masyarakat diminta untuk membuat lagu serta tarian dalam rangka menyambut para tamu yang datang menuju Sumatera Selatan untuk acara resmi. Permintaan tersebut diberikan dari akhir 1943 sampai 1943, sempat mengalami penundaan karena persoalan politik Jepang dan Indonesia. Sesudah penundaan tersebut, gagasan ini kembali ditindaklanjuti di Oktober 1943. Saat itu sastrawan Nungtjik diberi mandat oleh Letkol OM Shida. Nungtjik kemudian mengajak Ahmad Dahlan, seniman Palembang yang ahli memainkan biola untuk bersama membuat lagunya. Penulisan syair setelah lagunya selesai dilakukan A. Dahlan Mahibat kemudian disempurnakan kembali. Sesudah penciptaan lagu selesai, tari penyambutan mulai dibuat dengan bahan tari adat dari Palembang yang telah ada sebelumnya. Adalah Miss Tina, ahli budaya dari Palembang yang merupakan penari profesional ditugaskan mengurus properti serta busananya. Sedangkan untuk menyusun gerakan tari, Sukainah Rozak bersama RM Akib bekerjasama dalam merancangnya. Setelah itulah latihan mulai dilakukan di gedung bernama Bioskop Saga. Selanjutnya pada Mei 1945, Gending Sriwijaya pertama kali ditampilkan di hadapan Kepala Pemerintahan dari Jepang yakni Kolonel Matsubara. Tariannya dibawakan oleh beberapa nyonya pejabat, bersama dengan anggota dari kelompok Bangsawan Bintang Berlian. Barulah pada 2 Agustus tahun 1945, tarian ini resmi dibawakan untuk menyambut para pejabat Jepang di Masjid Agung Palembang. Sesudah kemerdekaan RI, Gending Sriwijaya secara resmi ditetapkan sebagai tarian penyambutan tamu pemerintahan yang mengunjungi Sumatera Selatan. Properti Tari Gending Sriwijaya Pada umumnya, setiap tarian memiliki properti yang menunjang kebutuhan penari serta mendukung penampilan secara keseluruhan. Berikut beberapa properti yang umum digunakan dalam tarian Gending Sriwijaya Aesan gede. Kostum yang dipakai penari utama. Warnanya merah sehingga lebih menarik perhatian, dengan corak khas Sumatera Selatan. Teluk belanga. Kostum yang dipakai para penari laki-laki, berupa baju panjang serta celana panjang dengan tambahan kain atau sarung songket. Aesan pak sakong. Dipakai penari pendamping perempuan, berbahan beludru seperti baju kurung. Tidak ditambahkan kemben songket, dengan desain mahkota yang lebih sederhana. Kemben yang berupa perpaduan budaya Jawa, berbentuk persegi panjang dan melilit dada sampai pinggang. Menyerupai ikat pinggang dari bahan kuningan, dilengkapi ukuran motif hewan serta tumbuhan. Dipakai penari dengan mengikatnya di pinggang lalu dikaitkan di pending. Bahannya terbuat dari kain jenis songket asal Palembang. Berfungsi menutupi dada, berbahan kain beludru bermotif manik-manik atau payet dengan warna yang beragam terutama keemasan. Hiasan untuk kepala dari kuningan, logam, atau perak. Dilengkapi ornamen berbentuk burung garuda di tengahnya, hanya dipakai penari utama. Kalung, gelang, dan tanggai. Sanggul Malang. Tatanan rambut para penari perempuan yang berupa sanggul, dilengkapi aksesoris berwarna emas dan tambahan cempako berbentuk bunga dan beringin. Sewet songket. Bawahan penari yang bermotif lepus motif penuh benang emas. Kain songket yang dikhususkan bagi penari laki-laki. Wadah dengan tutup bentuk persegi dari bahan utama kayu. Bagian luarnya dihias dengan ukiran bercorak Palembang. Di dalamnya ada kapur, gambir, sirih. Tombak dan payung. Biasa dibawa penari laki-laki ketika mengawal penari utamanya ketika membawakan sekapur sirih untuk tamu. Alat musik. Berupa gamelan lengkap, saat ini ditambah juga dengan bas, biola, hingga accordion. Baca Juga Tari Golek Menak Pola Lantai Tari Gending Sriwijaya Setiap tarian dibekali dengan pola lantai yang dapat mengarahkan penari dalam memposisikan gerakannya. Pola lantai juga mengandung makna tertentu. Untuk Gending Sriwijaya, ada dua pola lantai utama yang digunakan, yakni Pola yang berbentuk lurus ini mengarahkan penari untuk berdiri berjejer hingga terbentuk garis horizontal. Makna dari pola lantai ini adalah hubungan di antara manusia dengan sesamanya, yang sebenarnya sejajar dan saling menghargai. Pola yang digunakan ketika pelari mulai melakukan gerakannya adalah lengkung, yang membentuk huruf V. Ini merupakan pola yang melambangkan kebersamaan dan kekompakan penduduk. Baca Juga Tari Gong Gerakan Tari Gending Sriwijaya Keanekaragaman gerak dalam tarian Gending Sriwijaya memiliki filosofi yang ditampilkan kepada penonton untuk memberikan nilai-nilai kehidupan manusia dengan Tuhan, serta menceritakan kejayaan Sriwijaya. Gerakannya terbagi menjadi tiga bagian, yakni seperti berikut 1. Gerak Awal Bagian yang pertama adalah permulaan, yang berfungsi membuka pertunjukan tari. Gerakan ini dibawakan pada permulaan tari Gending Sriwijaya. Bagian ini memuat sebanyak empat gerakan, yakni seperti berikut Dilakukan melalui dua jenis gerakan yaitu sembah biasa serta sembah sambil berdiri. Jalan keset. Penari menggeser kaki kanannya ngeset menuju arah depan lalu menyerong sedikit ke arah kanan. Kaki kirinya berjinjit, tangan dalam posisi seperti gerakan sembah. Tangan disilangkan kemudian diayunkan hingga terbentuk pola seperti lingkaran. Elang terbang. Kedua tangan penari diayunkan ke atas lalu bawah sampai dua kali. 2. Gerak Pokok Memuat gerakan inti yang menjadi fokus utama dalam tari Gending Sriwijaya. Jika gerakan awal masih cukup sederhana, bagian pokok ini lebih kompleks. Terdapat beberapa gerakan yang termasuk dalam bagian ini, yaitu Elang terbang. Gerakan ini juga muncul pada bagian pokok, dimana penari menambahkan gerak tertentu yang belum ada di elang sebelumnya. Elang terbang melambangkan sikap yang kuat serta teguh pendiriannya. Tutur sabda. Tangan dalam posisi menyilang, kemudian diubah ke gerak kembar arah kanan, kemudian ukel, lalu ditarik menuju arah depan badan. Gerakan yang mengajak penonton agar menjunjung kebenaran sambil terus berbuat baik. Tabur bunga. Tangan menyilang, diikuti dengan gerak di tangan kanan seolah menaburkan bunga dengan tangan kiri di depan dada. Tangan yang tadinya menyilang diarahkan ke belakang, dilanjutkan gerak ukel, tumpang tali, kemudian menjentik dan menaikkan tangan lagi ke atas. Jari tangan membentuk sebuah lambang yakni Tri Murti. Maknanya adalah berserah kepada Tuhan. Ulur benang. Tangan menyilang, lalu berayun seolah mengulurkan benang. Siguntang mahameru. Tangan diarahkan ke samping tubuh, lalu tangan kanan di atas kepala sambil tangan kiri diletakkan di depan dada. 3. Gerak Akhir Setelah menyelesaikan gerakan pokok, penari akan mendinginkan kembali suasana dengan gerakan yang syahdu dan penuh hormat. Dalam bagian akhir dari tarian, penari akan melakukan beberapa gerakan seperti di bawah ini Tolak bala. Gerakan yang dimaksudkan sebagai penolakan akan hal-hal yang berdampak negatif terhadap hidup manusia. Tangan yang tadinya menyilang diarahkan ke posisi tangan kanan yang ngiting, diletakkan di atas telinga kanan. Tangan kiri tetap di depan dada. Sembah penutup. Tangan melakukan gerak menyilang, disertai ulur benang sambil duduk. Tangan kanan lalu melakukan kebar, ukel, kemudian ditutup dengan sembah. Keunikan Tari Gending Sriwijaya Tarian Gending Sriwijaya memiliki keunikan dari banyaknya makna yang terkandung di dalamnya, Misalnya saat penari banyak melakukan jentikan pada ibu jari serta jari tengahnya setelah gerak melepas yang sesuai ketukan. Hal ini mengandung filosofi bahwa masyarakat Palembang secara umum merupakan individu yang disiplin, kuat, dan pekerja keras. Filosofi lain yang terkandung dalam tari Gending Sriwijaya adalah ketaatan terhadap Tuhan, terlihat dari beberapa gerakan seperti sembah, sikap hormat serta toleransi untuk sesama melalui gerakan sembah berdiri. Tidak hanya melalui gerakannya, sekapur sirih yang diberikan pada penonton tertentu rupanya juga mengandung arti mendalam. Ini menggambarkan sikap yang rendah hati dan tidak akan merugikan pihak yang lain. Berikutnya pada pinang yang batangnya lurus dan tidak ada rantingnya menunjukkan loyalitas tinggi serta budi pekerti dari warga Sumatera Selatan. Gambir yang digunakan perlu diolah sehingga dapat dipakai menginang dengan sirih, hal ini melambangkan bahwa manusia perlu sabar diiringi dengan sikap pantang menyerah agar bisa meraih kesuksesannya. Berdasarkan berbagai makna yang terkandung, dapat ditarik kesimpulan bahwa tarian ini menunjukkan karakter sabar, peduli, ramah, setia, kuat, dan kerjasama. Fungsi Tari Gending Sriwijaya Gending Sriwijaya memiliki berbagai fungsi yang memberikan manfaat baik bagi pelaku maupun penontonnya. Berikut ini beberapa fungsi dari tarian Gending Sriwijaya 1. Fungsi Moral dan Edukasi Fungsi utama dari tarian ini adalah mengenalkan masyarakat akan nilai-nilai moral yang bermakna untuk kehidupannya. Pesan-pesan yang diberikan juga menggambarkan seperti apa hubungan manusia dengan sang pencipta, sembari mengulang kisah mengenai Kerajaan Sriwijaya di masa kejayaannya. 2. Fungsi Hiburan Seni tari memiliki fungsi yang lekat dengan unsur hiburan, karena memberikan penampilan gerak yang berpadu dengan iringan musik atau nyanyian. Penonton berkesempatan menyaksikan keindahan tari Gending Sriwijaya yang sarat makna dan ditampilkan dengan ekspresif. Menyaksikan pertunjukan seni dapat menjadi pelampiasan emosi yang sehat dan menghadirkan suasana positif. 3. Fungsi Sosial Interaksi sosial tergambar dalam beberapa gerakan seperti menaburkan bunga dan memberi salam sembah. Selain itu, menampilkan tarian ini di berbagai festival atau acara lainnya dapat mempertemukan orang-orang dengan kebudayaan berbeda. Dengan demikian, dapat terjadi dialog yang menambah luas wawasan bahkan mengenalkan sektor pariwisata Palembang di kancah nasional. Penutup Artikel Tari Gending Sriwijaya Itulah ulasan mengenai tari Gending Sriwijaya, peninggalan bersejarah dari zaman penjajahan yang kemudian diresmikan sebagai bagian dari kebudayaan asli. Hingga kini, representasi nenek moyang ini menandakan bangsa yang saling menghargai, kokoh, ramah, dan tulus dalam menyambut tamu. Hal ini menggambarkan esensi saling menghormati antar manusia dan wujud syukur terhadap Tuhan sang pencipta. Tari Gending Sriwijaya
.